Membangun Budaya Literasi Melalui Program “Sabu-Sabu (Satu Orang Satu Buku)” di SMP Negeri 1 Wulla Waijilu

Penyusun : Tim Gerakan Literasi Sekolah

SMP Negeri 1 Wulla Waijilu diintegrasikan dengan semangat literasi yang kuat melalui program inovatif yang dikenal sebagai “Sabu-Sabu (Satu Orang Satu Buku)”. Program ini tidak hanya mendorong siswa untuk membaca, tetapi juga membantu mereka memahami pentingnya literasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memfokuskan setiap siswa pada satu buku, program ini menciptakan pengalaman membaca yang mendalam dan bermakna.

Mengapa “Sabu-Sabu”?

Nama “Sabu-Sabu” dipilih dengan cerdik untuk menarik perhatian siswa dan menekankan pentingnya membaca. Dalam bahasa sehari-hari di daerah tersebut, “sabu-sabu” dapat diartikan sebagai “satu-satu”. Oleh karena itu, slogan ini memiliki makna ganda yang mencerminkan esensi program: “Satu Orang Satu Buku”.

Tujuan utama dari program “Sabu-Sabu” adalah:

1. Mendorong Minat Baca: Program ini bertujuan untuk merangsang minat baca siswa dengan memberi mereka waktu khusus untuk meresapi satu buku.
2. Meningkatkan Keterampilan Literasi: Dengan fokus pada satu buku, siswa memiliki kesempatan lebih besar untuk memahami dan menganalisis teks dengan lebih baik, meningkatkan keterampilan membaca dan pemahaman mereka.
3. Membangun Budaya Literasi: Program ini bertujuan untuk menciptakan budaya literasi yang kuat di sekolah, di mana membaca dianggap sebagai aktivitas yang penting dan dinikmati oleh semua siswa.

Bagaimana program ini berjalan?

Setiap siswa di SMP Negeri 1 Wulla Waijilu ditugaskan untuk memilih satu buku untuk dibaca selama periode waktu tertentu. Mereka diberikan kebebasan untuk memilih buku sesuai dengan minat dan tingkat keterampilan membaca mereka. Setelah membaca buku tersebut, siswa diminta untuk berbagi pengalaman membacanya dengan teman sekelas atau dalam forum diskusi yang diselenggarakan oleh sekolah.

Selain membaca, siswa juga diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan menulis melalui esai, ulasan buku, atau cerita pendek yang mereka buat berdasarkan buku yang mereka baca. Ini membantu siswa untuk tidak hanya memahami isi buku, tetapi juga mengembangkan kemampuan ekspresi mereka sendiri.

Dukungan dari Guru dan Staf Sekolah

Guru dan staf sekolah memainkan peran kunci dalam mendukung dan melaksanakan program “Sabu-Sabu”. Mereka tidak hanya membimbing siswa dalam pemilihan buku yang sesuai, tetapi juga memberikan saran dan dukungan saat siswa menghadapi tantangan dalam membaca dan memahami teks.

Dampak Positif

Program “Sabu-Sabu” telah memiliki dampak positif yang signifikan terhadap siswa di SMP Negeri 1 Wulla Waijilu. Minat baca siswa meningkat, keterampilan literasi meningkat, dan budaya literasi yang kuat dibangun di sekolah. Lebih dari itu, program ini juga telah menciptakan kesempatan untuk pembelajaran kolaboratif dan pertumbuhan pribadi bagi siswa.

Dengan berfokus pada satu buku pada satu waktu, program “Sabu-Sabu (Satu Orang Satu Buku)” di SMP Negeri 1 Wulla Waijilu terbukti menjadi cara yang efektif untuk menginspirasi dan membimbing siswa dalam petualangan membaca yang mendalam dan bermakna.