11 Mei 2025

SMP Negeri 1 Wulla Waijelu Sukses Gelar Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ) Berbasis Komputer Semi Online dengan Sistem Inklusif

Wulla Waijelu, 10 Mei 2025 – SMP Negeri 1 Wulla Waijelu telah menyelesaikan pelaksanaan Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ) Tahun Pelajaran 2024/2025 menggunakan sistem Computer Based Test (CBT) Semi Online secara lancar pada tanggal 5-9 Mei 2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa kelas IX, termasuk penyelenggaraan ujian khusus bagi peserta yang berhalangan hadir di sekolah.

Sekolah menerapkan sistem ujian inklusif dimana siswa yang mengalami kendala tertentu dan tidak dapat mengikuti ujian di sekolah tetap mendapatkan hak yang sama untuk melaksanakan PSAJ di rumah masing-masing. Proses ini dilaksanakan dengan pengawasan ketat dari pengawas ujian yang ditugaskan sekolah, menjamin integritas dan kualitas pelaksanaan ujian.

Kepala SMP Negeri 1 Wulla Waijelu, Marindra Eduart E. Rihi Dima, SE., menjelaskan: “Kami berkomitmen memberikan hak pendidikan yang setara bagi semua siswa. Bagi yang berhalangan hadir di sekolah, kami tetap memfasilitasi pelaksanaan ujian dengan standar yang sama, termasuk pengawasan profesional.”

Ketua Panitia PSAJ, Elvis Aldianto Simanjuntak, menambahkan: “Sistem ini kami rancang khusus untuk memastikan tidak ada siswa yang tertinggal. Tim pengawas kami siap mendampingi ujian di lokasi yang telah ditentukan, dengan protokol yang ketat.”

Jesinda, salah satu peserta ujian, membagikan pengalamannya: “Saya sangat terbantu dengan sistem CBT ini. Tampilannya jelas dan waktu pengerjaan terpantau dengan baik. Bagi teman-teman yang ujian di rumah pun merasakan kemudahan yang sama.”

Pelaksanaan PSAJ tahun ini mencatat beberapa pencapaian penting:

Penerapan sistem ujian inklusif bagi siswa berhalangan hadir
Penggunaan teknologi semi online yang stabil
Pengawasan profesional baik di sekolah maupun lokasi ujian luar
Tingkat partisipasi siswa mencapai 100%

Dengan keberhasilan ini, SMP Negeri 1 Wulla Waijelu semakin memperkuat posisinya sebagai pelopor pendidikan berbasis teknologi yang berkeadilan di wilayah tersebut.